Selasa, 24 Februari 2015

Sunset di Bukit Tinggi Sumbawa

sunset di bukit tinggi
Inilah salah satu alasan yang alasan yang membuat saya suka berlama-lama pulang dari kampus, karena saya selalu menemukan pemandangan yang amazing ini. Perpaduan antara pegunungan, sawah-sawah yang menhijau, dan awan orange yang begitu cantik memikat setiap mata yang memandang....



Senin, 23 Februari 2015

Banyak Cara Menuju Sumbawa

pelabuhan Poto Tano Sumbawa
"Lebih murah ke Singapura Lu, daripada ke Sumbawa." Oceh seorang teman waktu itu. Ah masa sih?? Oke memang saya akui, Sumbawa masuk ke dalam zona timur, yang segala sesuatunya rada 'mahal', tetapi nggak terlalu ekstrim juga harganya, standar kalau menurut saya. Terkadang ada banyak kesalahpahaman terjadi karena ketidaktahuan tentang sesuatu, makanya kita diminta untuk berkeliling, menjelajah setiap pelosok negeri agar kesalahpahaman itu tidak terus berlanjut, kata Abang Tere Liye. Yups kata-kata Tere Liye itu saya amini dalam-dalam, karena memang benar, kesalah pahaman terjadi karena ketidaktahuan itu. Kata-kata teman itu juga yang mendasari saya membuat postingan ini, untuk sedikit pencerahan kepada para traveler yang hendak ke Sumbawa.
Ada beberapa transportasi yang bisa digunakan untuk ke Sumbawa, ada Mini Bus yang lebih dikenal dengan sebutan Travel, pesawat terbang, bus transportasi antar pulau, motoran, backpackeran. Semua alternatif transportasi itu bisa disesuaikan dengan budget yang kita punya.
1. Sepeda Motor
Ini salah satu transportasi yang paling saya sukai, motor. Selain pengeluarannya yang rada hemat, kita juga bebas untuk berhenti dimanapun yang kita suka. Apalagi pemandangan selama perjalanan dari Lombok Sumbawa banyak yang membuat kita mupeng untuk sekedar berfoto ria. Tidak hanya pemandangannya yang keren, disini ada banyak tempat persitirahatan dan penjual makanan khas yang hanya ada di jalan yang kita lewati itu saja, misalnya di perjalanan Lombok, di desa Lenek ada banyak penjual Bantal (makanan dari ketan yang dibungkus daun kelapa dengan isi pisang), di Narmada/ Lombok Barat jika awal tahun seperti ini ada banyak penjual Duren, Manggis, Rambutan, yang harganya lebih murah dibandingkan dengan harga pasar, Pringgabaya Lombok Timur ada banyak penjual Srikaya, di Sumbawa juga ada banyak penjual makanan musiman seperti itu, yang membuat kita mupeng untuk berhenti dan mencicipi makanan-makanan itu.

Cerita Perjalanan ke Lombok (lagi)



diatas kapal menuju Lombok

Kelas Inspirasi Lombok

Lombok, satu kata yang tak akan bisa lepas dari diri saya. Terlahir dan menghabiskan sebagian besar waktu saya disana cukup membuat Lombok membekas dan kuat dalam ingatan saya.
“Tanggal 21 Februari kita ada kelas inspirasi di Lombok. Jadi relawan yuk.” Bunyi pesan Bang Fathul beberapa minggu yang lalu.
“Oh ya bang? Tapi kan saya kerja.”
“Izin aja, kan cuma sehari itu.”
Saya sempat mendengar tentang Kelas Inspirasi ini dari beberapa teman yang pernah menjadi relawan, dan saya sangat tertarik sejak pertama kali tahu bahwa Kelas Inspirasi akan diadakan di Lombok lagi. Kelas Inspirasi ini adalah program turunan dari Indonesia Mengajar, yang ditujukan kepada para professional yang ingin berbagi ilmu kepada adik-adik sekolah tentang pekerjaannya dan segala hal yang berhubungan dengan pekerjaannya, dengan tujuan mereka bisa memiliki semangat yang sama untuk bisa mengejar cita-cita mereka. Tujuan dari Kelas Inspirasi ini ada dua, yaitu menjadi wahana bagi sekolah dan siswa untuk belajar dari para profesional, serta agar para profesional, khususnya kelas menengah secara lebih luas, dapat belajar mengenai kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan kita. Asyik nih, hitung-hitung bisa berbagi ilmu dan mengobati rindu akan Lombok.

Minggu, 15 Februari 2015

Pepes Kakulat, Solusi untuk Para Vegetarian


Kakulat atau jamur
Jamur Alam Sumbawa
Kakulat, orang Sumbawa menyebutnya begitu. Kakulat ini sejenis jamur alam yang sering muncul ketika musim penghujan seperti saat ini. Sebagian besar orang Sumbawa sangat menyukai jamur ini, selain rasanya enak, jamur ini juga tidak susah untuk ditemukan, di hutan-hutan dengan suhu yang lembab menjadi tempat terbaik bagi jamur ini untuk berkembang biak. Hasil searching di Google juga mengatakan bahwa Jamur (Kakulat) ini juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh, diantaranya adalah melindungi tubuh dari serangan penyakit dan infeksi karena Jamur memiliki banyak protein, vitamin dan mineral, asam amino, antioksidan dan antibiotik alami.
Jamur adalah sayuran yang dikenal sebagai sumber kedua vitamin D setelah cod liver oil. Jamur juga kaya kalsium (baik untuk tulang), zat besi (menghindarkan anemia), kalium (sangat baik untuk menurunkan tekanan darah), tembaga (anti bakteri) dan selenium (sangat baik untuk kesehatan tulang, gigi, kuku, rambut dan sebagai anti oksidan). Sumber terbaik selenium biasanya dari  protein hewani. Jadi, jamur bisa menjadi pilihan terbaik bagi  vegetarian untuk memperoleh selenium. - See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/kandungan-gizi-dan-manfaat-jamur-untuk-kesehatan-499.html#sthash.LWZqduNz.dpuf
Jamur adalah sayuran yang dikenal sebagai sumber kedua vitamin D setelah cod liver oil. Jamur juga kaya kalsium (baik untuk tulang), zat besi (menghindarkan anemia), kalium (sangat baik untuk menurunkan tekanan darah), tembaga (anti bakteri) dan selenium (sangat baik untuk kesehatan tulang, gigi, kuku, rambut dan sebagai anti oksidan). Sumber terbaik selenium biasanya dari  protein hewani. Jadi, jamur bisa menjadi pilihan terbaik bagi  vegetarian untuk memperoleh selenium. - See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/kandungan-gizi-dan-manfaat-jamur-untuk-kesehatan-499.html#sthash.LWZqduNz.dpuf
melindungi tubuh dari beragam penyakit dan infeksi, karena jamur banyak mengandung protein, vitamin dan mineral, asam amino, antioksidan hingga  antibiotik alami. - See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/kandungan-gizi-dan-manfaat-jamur-untuk-kesehatan-499.html#sthash.LWZqduNz.dpuf
Kakulat atau Jamur ini seperti nostalgia kembali lagi ke masa kanak-kanak, beberapa tahun yang lalu. Saya paling suka pergi ke kebun-kebun dekat rumah untuk berburu Kakulat ini, setelah hujan menjadi waktu yang tepat untuk kami berburu, apalagi jika hujan itu telah turun semalaman, kita bisa bergembira ria dengan jamur yang berlimpah.
Oh ya, info tambahan untuk teman-teman yang berdomisili di Sumbawa, Kakulat ini juga banyak dijajakan di pinggir jalan Hutan Jati Boak, setiap pagi ada banyak masyarakat yang berjualan Kakulat ini, harganya terjangkau, mulai dari Rp.10.000/ kantongnya (harga bisa berubah, tergantung kepintaran dalam tawar menawar ^_^). Jadi buat teman-teman yang ingin mengkonsumsi Kakulat ini tanpa mau repot-repot mencari bisa langsung kesana, tapi saran saya jangan datang melebihi pukul 10.00 Wita, karena Kakulat ini memiliki banyak penggemar setia (siapa cepat dia dapat, hehe).

Rabu, 11 Februari 2015

FKPS Mengobarkan Semangat Pemuda Sumbawa



SMT ayeee :D

Behind the Scene Self Motivation Training

Berawal dari diskusi singkat bersama Kak Lalu Ahmad Taubih dan beberapa teman di FKPS untuk membuat ‘sesuatu’ sebelum pulang ke rantauan masing-masing, akhirnya muncullah ide Self Motivation Training ini. Kami hanya memiliki waktu 4 hari untuk mempersiapkan segala sesuatunya (dikejar deadline waktu libur yang akan segera habis), dan atas izin Allah kami dipermudah dalam banyak hal, mulai dari peminjaman tempat di Aula Lantai 3 Kantor Bupati Sumbawa yang mulus seperti jalan tol, hingga peserta yang tidak kami sangka-sangka akan akan sebanyak itu.

Kami bukan orang hebat, dan berlimpah harta, uang untuk kegiatan pun tidak ada hatta hanya sepeser, tapi berkat kerja keras teman-teman untuk kegiatan ini dan campur tangan Allah yang menginginkan ini indah, akhirnya kami bisa melaksanakan training ini dengan sukses.

"Kalian gila" Kata Ibu Ilmi, Dekan Psikologi Universitas Teknologi Sumbawa yang juga menjadi pengisi materi dalam training itu, ketika kami menceritakan awal mula ide dan bagaimana persiapan kami.
Memang benar apa yang mereka katakan tentang pemuda, pemuda ketika berkehendak, menara Eiffel pun bisa dipindah tempatkan, hanya perlu disentil sedikit maka semangat itu akan berkobar membara.

Selasa, 03 Februari 2015

Memanen Ikan di Laut Sumbawa

lets sailing capten
Nenek moyangku seorang pelaut
gemar meraungi luas samudra.
Menerjang ombak sudah biasa
Menempuh badai sudah biasa
Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
Pemuda berani bangkit sekarang
Ke laut kita beramai-ramai

Tidak ada henti-hentinya saya menyenandungkan lagu itu selama dalam pelayaran ini. Seakan ingin bernostalgia betapa hebatnya Nenek Moyang kita dahulu kala. Ah Indonesia begitu sayang jika dilewatkan hanya melalui cerita-cerita, sesekali kita harus turun 'lapangan' untuk melihat kebenaran cerita-cerita itu yang saya yakin akan lebih menakjubkan dari yang sering kita dengar.
Saya bahagia dalam perjalanan-perjalanan ini saya dipertemukan dengan orang-orang hebat, para petani tangguh yang tidak kenal panas terik tetap turun ke sawah, para nelayan tangguh yang tak kenal badai tetap melaut. 
Namanya Rizal
Namanya Rizal, seorang anak laki-laki yang saya kenal di Adventurous Sumbawa. Dia adalah anak seorang nelayan di Desa Ai Bari, Kecamatan Moyo Utara. Umurnya masih sangat muda, baru menginjak 17 tahun. Hei tapi jangan melihat usianya, pengalamannya melaut tidak bisa diragukan, dia sudah terbiasa dengan segala kondisi di laut, bahkan badai pun sudah biasa diterjang. 
Mulanya saya mengenalnya sebagai anak yang biasa-biasa saja, sama seperti anak SMA pada umumnya, tetapi ketika melihatnya mengendalikan kapal dengan lincah, membuat kesalutan saya naik beberapa tingkat.
"Saya sempat berhenti sekolah setahun, dan waktu itu saya pakai untuk ikut Bapak melaut. Kalau Bapak lagi tidak enak badan, saya sendirilah yang melaut."
"Kamu ndak takut??"
"Sudah biasa saya mbak, perahu kecil itu teman saya dari dulu. Saya sering menjaring ikan sendirian, ndak ada anak nelayan yang boleh manja, dari kecil kita sudah dibiasakan kuat."
Iya benar juga, saya belum menemukan anak nelayan yang manja, mereka terbiasa kuat, dan tahan 'banting'. Bagaimana tidak, laut adalah salah satu tempat yang tidak bisa diprediksi, dengan tiba-tiba saja badai itu bisa datang, dan mereka mesti bisa menghadapi itu semua.
Bapaknya Rizal sedang mengecek mesin kapal agar bisa dipakai melaut siang ini

Perjalanan Menakjubkan ke Tanjung Pasir Pulau Moyo

"Destinasi bukanlah akhir dari sebuah perjalanan. Yang paling penting dari sebuah perjalanan itu adalah ya proses perjalanannya itu sendiri. Tidak Ada yang bisa menggantikan harumnya uap air garam yang menempel di kulit, tidak ada yang lebih nikmat dari menyesap aroma debu jalanan yang baru saja di guyur hujan, Dan tiada pernah ada yang lebih membahagiakan dari melihat senyum dan tingkah polah sahabat-sahabat baru yang kita temui di jalanan." Bolang Lost Packer

Perjalanan itu bukan terletak pada destinasi yang akan kita tuju tapi proses perjalanan itu, salah satu status FB dari Mas Bolang Lost Packer yang jleb banget. Yup benar, seindah apapun destinasi yang kita tuju tetapi jika hati tidak 'nyaman' yakinlah semuanya tidak akan terasa nikmat. Setelah nekat melakukan perjalanan bertiga, terkena badai yang sedikit membuat takut, hingga terdampar dengan orang-orang baru di Tanjung Pasir, semuanya adalah proses dari perjalanan itu sendiri. Setiap saat adalah refreshing, semua tergantung dari hati memaknainya seperti apa.
Semua Tak Terencana
Baca cerita sebelumnya.
Semalaman Ai Bari diguyur hujan lebat, walaupun kita tidak bertenda ria dipinggir pantai yang pastinya membuat badan basah kuyup tetapi tetap saja ketakutan-ketakutan itu datang. Terutama ketakutan akan cuaca seperti ini yang tidak berhenti hingga besok pagi, rencana untuk snorkling di Tanjung Pasir Pulau Moyo bisa gagal. Kita hanya bisa berdoa yang terbaik untuk besok, jika memang hujan tidak mengizinkan untuk mengecup indahnya bawah laut Pulau Moyo, berarti memang Allah sedang merencakan sesuatu yang indah untuk kita. 
Selamat pagi, view dari villa kece tempat kita menginap
jump shoot, view tambora di belakang

Senin, 02 Februari 2015

The Worst Thing it Can Be The Best Thing, Karena Ada Hikmah di Setiap Perjalanan


Membutuhkan waktu dua kali pertemuan untuk memantapkan rencana kemah ini. Rapat untuk menyiapkan segala perlengkapan yang kita butuhkan, list siapa saja yang akan ikut kemah, hingga kegiatan-kegiatan apa saja yang harus kita lakukan ketika sampai dilokasi kemah. Kemah sehari semalam saja kok rempong-nya seperti ini, pikir saya dalam hati. Kemah kali ini adalah ajang reuni bagi teman-teman FKPS(Forum Komunikasi Pemuda Samawa), yang merupakan organisasi kepemudaan yang ada di Sumbawa, beberapa anggotanya termasuk Ketua Umum sedang pulang berlibur ke Sumbawa, dan itu menjadi moment yang tepat untuk kita berkumpul, sekedar berbagi cerita selama dirantauan.  Saya membayangkan ini akan menjadi reuni yang menyenangkan untuk kita.
Ai Bari menjadi lokasi kemah kita. Ai Bari merupakan sebuah desa nelayan yang terletak di Kecamatan Moyo Utara. Butuh waktu 30 menit dari pusat kota Sumbawa untuk menuju daerah tersebut, tepat di depan Ai Bari, Pulau Moyo membentang indah. Jika pagi hari, di sisi kiri dan kanan Ai Bari akan tergambar indah Gunung Tambora dan Gunung Rinjani, gunung maha dahsyat yang ada di NTB. Ai Bari juga kita pilih sebagai lokasi kemah karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Tanjung Pasir Pulau Moyo (salah satu spot snorkling di Pulau Moyo), sehingga memudahkan kita jika ingin menyeberang kesana.
Rencana dengan Eksekusi Terburuk
Sabtu 31 Januari 2014. Judulnya sih Fun Camp FKPS, tetapi saya tidak tahu apakah ini akan menjadi fun atau tidak, karena hingga pukul 14.00 Wita saya sudah mendengar beberapa kabar yang kurang membahagiakan, mulai dari sms izin beberapa teman yang awalnya positif ikut menjadi tidak bisa, hingga dari keterlambatan teman-teman yang membuat kita mesti menunggu. Semangat saya mulai menggalau, kawan. Saya sudah menyiapkan segala perlengkapan untuk kemah, makanan dan obat-obatan, bahkan izin dari orang tua yang tidak gampang untuk saya kantongi, konyol kan namanya kalau saya pulang dan mengatakan tidak jadi kemah hanya karena tidak ada yang bisa ikut. Dua setengah jam menunggu, yang pasti berangkat baru 3 orang, saya, Kak Oby dan Umam. What?? Rasanya ingin menangis guling-guling di pojokan -_-
Pukul 16.00 Wita hujan mengguyur Sumbawa. Kita sudah mulai pesimis apakah rencana kemah kita akan tetap dilaksanakan.
“Saya heran kok bisa orang dengan gampangnya men-cancel janji yang sudah matang di iya-kan, saya ndak mau kita gagal kemah hanya karena orang-orang yang tidak bisa menepati janji.” Saya menggerutu sebal.
“Ya sudah, ayo kita jalan walau hanya bertiga, ini pasti akan menyenangkan.” Kak Oby menyemangati kami. Ah ini perjalanan dengan eksekusi yang paling mengecewakan yang pernah saya alami. Hujan yang baru saja turun menyejukkan tanah Sumbawa benar-benar tidak bisa menyejukkan hati saya yang terlebih dahulu panas. Lebih baik mengatakan tidak dari awal, daripada iya dan membuat kecewa, hiks. Tapi ya sudahlah, mungkin ada hikmah dibalik keberangkatan kita yang hanya 3 orang ini.