Sabtu, 25 Maret 2017

Selamat Hari Lahir, Pak

Suatu Sore di Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok

"Tempat itu selalu sukses menjadi jembatan pengingat dengan kenangan"


Ibu pernah bercerita, bagaimana pertemuannya dengan Bapak waktu itu. Pertemuan yang tidak di sengaja di sebuah pantai di pinggir Kayangan Lombok. Pertemuan pertama yang kemudian melahirkan pertemuan berikutnya. Bapak mulai jatuh hati pada Ibu.
"Bapakmu itu hitam jelek, rambutnya gondrong ndak terurus." Ibu mulai membuka cerita. Diantara banyak laki-laki yang dekat dengan Ibu, Bapak adalah yang paling ketinggalan zaman dari segi penampilan. Di zaman 80-an pria yang mengenakan celana levis dan baju oblong dengan hem berkerah tanpa dikancingi menjadi model yang paling ngehits saat itu. "Bapakmu aja ngapel pake batik dan celana kain kok, mana mau disuruh pake levis." Ibu berwajah cantik, matanya lentik, hidung bagus khas perempuan keturunan arab lainnya. "Banyak yg datang kerumah Ibu, tapi tak ada satu pun yang serius." Ibu melanjutkan ceritanya. Bapak menjadi orang yg selalu datang ke rumah mengajak Ibu serius menikah. Hingga suatu hari Ibu menguji kesabaran Bapak, dengan menghidangkan Bapak segelas kopi dari air rebusan sayur bayam. Dan Bapak meminum kopi itu hingga yang tersisa hanya ampasnya. Segelas kopi rasa air bayam membuat Ibu luluh. Karena segelas kopi juga Ibu menerima pinangan Bapak.

Tempat ini memang biasa, tapi pernah ada suatu waktu dimana gadis kecil itu dengan setia duduk di boncengan sepeda ontel bapaknya, teriak kegirangan melihat kapal berderet rapi. Tempat ini pernah jd pertemuan dua insan yg kemudian melahirkan empat anak yang hebat. Tempat ini pernah menjadi tempat teromantis anak dan Bapaknya menghabiskan sore yang indah.

Selamat hari lahir Bapak, semoga sehat selalu. Terimakasih telah menjadi Bapak yang hebat buat anak-anaknya. Terimakasih pak atas kesabarannya selama ini. Terimakasih atas cinta yang terselip dalam setiap nasehatnya. Terimakasih pak, kita sayang Bapak...


Pelabuhan Perikanan Labuhan Lombok, 25 Maret 2017




NB:
Sengaja melakukan perjalanan ke Lombok pada 25 sampai 26 Maret kemarin. Pulang sebentar ke tempat saya dilahirkan dulu, Labuhan Lombok. Ada banyak cerita disana, tentang seorang anak perempuan yang tidak pernah jauh boncengan sepeda Bapaknya, yang kemana-mana selalu ngitil di belakang Bapak. Hanya berbeda satu hari kelahiran dengan Bapak, Bapak 25 Maret, dan anak perempuannya ini 26 Maret. Itu sebabnya anaknya ini sangat mirip dengan Bapak. Fisik, sifat, tingkah laku dan segalanya... 
Saya sayang Bapak, sehat selalu Pak.....